oleh

PSA Prioritaskan Pembinaan Usia Dini untuk Bangkitkan Kejayaan Sepak Bola Ambon

MANGGUREBEMAJU.COM, Ambon, 25 September 2025 – Ketua Persatuan Sepakbola Ambon (PSA), Johan Johanis Lewerissa, SH, MH, menyatakan bahwa pembinaan usia dini menjadi skala prioritas utama dalam pengembangan sepak bola di Kota Ambon dan Maluku pada umumnya. Hal tersebut disampaikannya dalam sesi wawancara bersama awak media usai pelantikan pengurus baru PSA pada Kamis (25/9).

Menurut Lewerissa yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua II DPRD Provinsi Maluku, selama ini pendidikan usia dini dalam dunia sepak bola di Ambon masih sangat minim. Padahal, pembinaan sejak usia dini merupakan fondasi penting untuk menghasilkan pemain-pemain berkualitas dan profesional.

“Kalau pembinaan baru dimulai saat usia 17 tahun ke atas, itu sudah terlambat. Justru di usia dini, kita bisa melihat karakter, akhlak, serta skill dasar dari setiap anak. Di situlah kita bisa mulai membentuk pemain yang berkualitas,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa untuk mencapai level sepak bola modern dan profesional, standar pelatihan dan manajemen sejak usia dini harus diterapkan secara konsisten.

Kerja Sama dengan Pemerintah Kota

Sebagai klub yang berada di bawah naungan Pemerintah Kota Ambon, PSA akan segera berkoordinasi untuk merealisasikan program pembinaan ini. Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah memanfaatkan tenaga pelatih berlisensi yang sudah tersedia di kota Ambon.

“Kami punya beberapa pelatih bersertifikat. Jadi kita tinggal melanjutkan pendidikan usia dini ini yang memang sangat penting,” tambahnya.

Target: Kembalikan Kejayaan, Hadirkan Industri Sepak Bola di Ambon

Lewerissa juga menyampaikan harapannya agar PSA bisa menjadi organisasi sepak bola yang dikelola secara modern dan profesional, sehingga mampu melahirkan pemain-pemain yang tak hanya mampu bersaing secara lokal, tetapi juga diminati oleh klub-klub besar di Indonesia.

“Kita ingin mengembalikan kejayaan sepak bola Ambon seperti dulu, tapi dengan performa dan atmosfer yang berbeda. Sepak bola sekarang adalah industri. PSA harus menjadi klub yang bisa memproduksi pemain berkualitas dan memberi keuntungan secara manajerial,” tegasnya.

Dengan pola manajemen yang tertata dan fokus pada pembinaan usia dini, Lewerissa optimis PSA bisa menjadi klub yang setara bahkan melampaui klub-klub besar di kawasan Indonesia Timur. (LD)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *