oleh

KEPALA DESA BATI KELIWOUW MEMBANGUN JALAN RAYA DENGAN ANGGARAN DANA DESA

MANGGUREBEMAJU.COM, Masyarakat di Desa Bati Kilewouw, Kabupaten Seram Bagian Timur, mengalami tantangan besar dalam akses transportasi mereka. Dalam upaya untuk menyeberangi jalan untuk keperluan sehari-hari maupun dalam perjalanan dengan sepeda motor sehingga keputusan yang berani di sepakati bersama oleh Masyarakat Desa Bati KELIWOUW yang berada di atas puncak gunung Bati menggunakan Anggaran Dana Desa tersebut untuk membangun akses jalan yang mempermuda mereka meningkatkan ekonomi dan juga mempermuda mereka untuk melintasi perjalanan mereka yang sampai saat ini pemerintah kabupaten seram bagian timur maupun pemerintah pusat tidak memperhatikan.

Desa Bati KELIWOUW adalah sebuah desa yang suda ada sebelum kemerdekaan Indonesia hingga sekarang, dan desa bati bagian daripada histori perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia dan juga mayoritas muslim yang begitu peduli soal agama, pendidikan dan tidak menuntut banyak hal terhadap negara tetapi sayang sampai Indonesia yang berumur tuah ini negara tidak pernah peduli sedikit soal penderitaan masyarakat Desa Bati KELIWOUW.

Langkah yang di ambil oleh Kepala Desa Hamid Rumalen bersama seluruh masyarakat untuk menggunakan dana desa tersebut menyewakan alat berat untuk menggusur jalan namun mereka menyadari bahwa Dana Desa Tersebut tidak cukup untuk membangun jalan yang begitu panjang sekarang kurangnya 2 kilu meter itu.

Upaya yang di ambil sekalipun suda terjadi pergusuran dan terbentuk jalan namun kekhawatiran jalan belum di aspal, tidak ada penduduk setempat harus mengandalkan jalan kaki sebagai satu-satunya sarana transportasi yang tersedia. Keterbatasan ini telah menjadi sumber kekhawatiran bagi warga setempat, yang menyuarakan permintaan mereka kepada pemerintah seram bagian timur dan pemerintah pusat untuk memperbaiki kondisi infrastruktur transportasi jalan lebih baik.

Kondisi jalan yang tidak layak dan keterbatasan kendaraan menjadi hambatan utama bagi masyarakat desa bati keliwouw. Meskipun pemerintah pusat telah mengalokasikan sebagian anggaran (DD) dana desa untuk pembangunan jalan, kemajuan dalam proyek tersebut masih terlihat lambat. Kekhawatiran masyarakat semakin meningkat karena mereka menyadari bahwa dengan musim hujan yang kian intens, risiko jalan licin meningkat, yang dapat memutuskan hubungan darat utama mereka.

“Masyarakat Desa Bati Kilewouw membutuhkan solusi yang tanggap dari pemerintah kabupaten seram bagian timur, pemerintah pusat dan PUPR masyarakat merasa terisolasi dan tidak aman dengan kondisi transportasi jalan yang ada saat ini,” ujar Ketua Pemuda Desa Bati Kilewouw.

“Kami mengharapkan pemerintah untuk memprioritaskan pembangunan jalan ini harus di aspal yang akan memungkinkan kami untuk beraktivitas secara normal tanpa rasa takut akan muncul lagi

Sementara itu, Pemerintah kabupaten Seram Bagian Timur, pemerintah Pusat belumnya bahwa mereka memahami kebutuhan mendesak masyarakat desa bati keliwouw. Namun, mereka juga dihadapkan pada tantangan alokasi anggaran yang kompleks, terutama dengan pertimbangan kebutuhan infrastruktur di wilayah lainnya. Meskipun demikian, mereka menegaskan bahwa proyek pembangunan jalan desa bati kileouw tetap menjadi prioritas, meskipun dalam waktu yang belum pasti.

Di tengah kekhawatiran dan ketidakpastian, masyarakat desa bati kilewouw terus menunggu dengan harapan agar pemerintah setempat segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi transportasi jalan aspal mereka. Mereka mengingatkan pemerintah bahwa kesejahteraan dan keselamatan mereka harus menjadi prioritas utama, bahkan di tengah-tengah dinamika politik lokal yang mungkin sudah usai.

Tutup Kepala Desa: Kebijakan yang kami ambil bersama” dengan masyarakat untuk jalan ini harapan kami semua kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah agar segera sedikit terpanggil untuk bersama sama peduli soal Kesejatraan dan keadilan masyarakat. (*

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *